Kupang (Antara Sulsel) - Penderita kanker serviks di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur selama 2016 hingga 2017 mencapai 142 jiwa sudah terdeteksi oleh Rumah Sakit WZ Johanes, kata dokter spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUD WZ Johanes Kupang dr Unedo SpOG.
"Jumlah penderita kanker serviks tersebut terbilang cukup tinggi. Mereka adalah ibu-ibu yang berani untuk mengecek rahimnya, tetapi yang di luar dari itu saya tidak tahu," katanya, kepada wartawan usai Seminar tentang Pencegahan Kanker Serviks yang diinisiasi oleh Persatuan Bhayangkari NTT dalam rangka memperingati HUT ke-65 Persatuan Bhayangkari bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Kupang, di Kupang, Senin.
Menurutnya, di NTT penderita kanker serviks diduga jumlahnya mencapai ratusan wanita. Namun rasa malu yang membuat korban tak ingin memeriksakan kesehatan rahimnya.
Ia menjelaskan kanker serviks yang diderita oleh kaum wanita adalah jenis virus yang bisa secara perlahan-lahan membunuh korban.
"Satu hal yang dilakukan adalah pencegahan dini. Artinya bahwa dalam satu tahun harus melakukan pemeriksaan sebanyak satu kali," katanya pula.
Dia menjelaskan awal mula penderita terkena kanker serviks adalah karena kontak tangan, penggunaan alat konstrasepsi yang sudah kedaluwarsa, serta lingkungan rumah yang tak bersih.
Ketua Pengurus Bhayangkari NTT Intan Hadidjah Agung Sabar Santoso mengatakan kegiatan yang dilakukan itu adalah dalam rangka menyukseskan program dari Ibu Negara Iriana Jokwo Widodo untuk mencegah kanker serviks bagi wanita-wanita di Indonesia.
Karena itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat NTT khususnya kaum ibu agar lebih semangat dn tidak perlu takut untuk melakukan pemeriksaan rahim demi kesehatan keluarga.
"Saat ini pemeriksaan kanker serviks sudah bebas biaya, apalagi setelah dikampayekan oleh Ibu Negara, sehingga menurut saya tidak perlu takut lagi untuk memeriksakannya," kata dia pula.
Jika terlambat memeriksakannya akan sangat berpengaruh bagi keluarga yang bisa berujung pada kematian.
Berita Terkait
Kemenkes memastikan vaksin HPV pada perempuan tidak menyebabkan mandul
Selasa, 10 Oktober 2023 9:06 Wib
Bio Farma gaet perempuan Sulsel deteksi dini kanker serviks lewat tes urin
Rabu, 1 Maret 2023 18:30 Wib
Ahli: Virus HPV semakin menular akibat pergeseran budaya
Rabu, 2 November 2022 14:49 Wib
BKKBN: Pernikahan dini pada anak tingkatkan angka kematian ibu dan bayi
Rabu, 1 Juni 2022 20:57 Wib
Menkes : Vaksinasi HPV dibiayai negara dan bersifat wajib
Rabu, 20 April 2022 13:34 Wib
Dinkes Makassar gelar imunisasi HPV siswa 12 tahun cegah kanker serviks
Selasa, 9 November 2021 19:04 Wib
Kapan perempuan perlu diberi vaksin HPV?
Sabtu, 30 Januari 2021 19:27 Wib
Mahasiswa UI temukan obat alternatif antikanker serviks
Rabu, 21 Agustus 2019 8:38 Wib