Makassar (Antara Sulsel) - Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum (BPPH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah III Sulawesi berhasil mengagalkan pengiriman empat ekor burung Rangkong Sulawesi (Rhyticeros Cassidix) ke Makassar, Sulawesi Selatan.
"Sementara ini empat ekor burung Rangkong Sulawesi itu kita titip untuk diamankan di BKSDA Sulawesi Tengah. Burung ini masuk satwa dilindungi dan oleh masyarakat setempat disebut sebagai Burung Alo. Disita terdiri satu ekor betina dan tiga ekor jantan,"kata Kepala BPPH , Muhammad Nur, Senin.
Menurutnya, satwa ini dengan nama lain Burung Enggang masih masuk satwa dilindungi sesuai Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 1999 tersebut. Oknum tidak bertanggungjawab ini identitasnya sudah dikantongi sengaja mengirim dengan menggunakan mobil rental dari Kabupaten Buol menuju Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Modus pelaku memasukkan burung Rangkong atau Enggang dalam kardus. Selanjutnya, dititip seolah unggas lain, seperti ayam sebagai bekal kiriman dari kampung tujuan ke kota kepada sang sopir rental.
Namun ternyata, kiriman dengan kardus tanpa alamat itu dan hanya menitip nomor handphone saat tiba di kota tujuan berhasil tertahan dijalan saat aparat keamanan yang melakukan razia.
"Semuanya dalam dua kemasan kardus, tanpa alamat hanya tertulis nomor ponsel tujuan yakni ke Kota Makassar," kata Muhammad Nur melalui siaran persnya.
Dari 54 jenis rangkong di seluruh dunia, kata dia, tidak ada Rangkong seindah Rangkong Sulawesi, karena bulunya kaya akan warna-warninya yang menjadi pesona. Tetapi sayang, keanekaragaman burung Rangkong atau Enggang di Sulawesi bukan lagi jadi sebuah kebanggaan.
"Populasi Rangkong di Indonesia makin menurun, termasuk Sulawesi. Hal ini disebabkan berkurangnya kawasan atau habitatnya, akibat deforestasi hutan. Berkurangnya makanan dan tempat bersarang serta perburuan burung Rangkong itu sendiri salah satu alasan semakin berkurangya burung tersebut," ungkap dia.
Berdasarkan data yang dihimpun di kantor BKSDA Sulsel. Burung Rangkong atau Enggang mempunyai ciri khas pada paruhnya yang mempunyai bentuk menyerupai tanduk sapi. Dan nama ilmiahnya dari burung ini yakni `Bucerotidae` dalam bahasa Yunani dengan mempunyai arti `tanduk sapi` dalam bahasa Indonesia.
Berita Terkait
Gakkum KLHK Sulawesi bekuk dua pelaku perdagangan satwa dilindungi
Selasa, 20 Februari 2024 7:50 Wib
Rekonstruksi jalan Burung-Burung--Bili-Bili Gowa segera rampung
Sabtu, 19 Agustus 2023 15:30 Wib
Polresta Mamuju tangkap dua terduga pelaku pencurian sarang burung walet
Selasa, 25 Juli 2023 19:16 Wib
Jumlah spesies burung di Indonesia bertambah menjadi 1.826
Sabtu, 10 Juni 2023 5:11 Wib
Umat Budha di Makassar gelar ritual Fang Sheng menjelang Waisak 2567 BE
Sabtu, 3 Juni 2023 4:56 Wib
Eksportir sarang burung walet membangun rumah budi daya berteknologi AI
Sabtu, 20 Mei 2023 18:33 Wib
KKP Sulsel : Penyelamatan Biodiversity Wallacea sangat penting
Jumat, 5 Mei 2023 5:42 Wib
Singapura hadirkan atraksi Bird Paradise rumah bagi 3.500 burung
Jumat, 14 April 2023 6:26 Wib