Kuala Lumpur (Antara Sulsel) - Ketua UMNO Bagian Sungai Besar Malaysia Datuk Seri Jamal Yunos bersama anggota parlemen Sungai Besar Budiman Mohd Zohdi melakukan unjuk rasa ke KBRI Kuala Lumpur, Senin, memprotes penangkapan nelayan Sekinchan.
Datuk Seri Jamal Yunos mendesak pihak maritim Indonesia untuk membebaskan para nelayan dan dua buah bot nelayan yang telah ditahan ketika menangkap ikan di perairan yang menurut mereka masuk wilayah Malaysia, baru-baru ini.
Jamal bersama Budiman Mohd Zohdi mewakili keluarga nelayan Sekinchan mengecam sekeras-kerasnya tindakan pihak Indonesia yang menyalahgunakan kuasa menahan dan mengejar bot nelayan di perairan Malaysia.
"Ini bukanlah perkara baru, pihak penguasa Indonesia bukan saja memasuki sempadan perairan Malaysia, malah bertindak mengambil semua aset dan mengebom bot nelayan tersebut, walaupun dalam kasus yang terdahulu, nelayan-nelayan kita telah dibenarkan pulang ke Malaysia," katanya lagi.
Mereka mengatakan para nelayan itu mencari makan, tetapi yang telah dilakukan oleh pihak berwenang dari Indonesia adalah perkara di luar batasan.
"Kami setuju jika nelayan-nelayan ini jika melakukan kesalahan menangkap ikan di perairan Indonesia, dikenakan tindakan tetapi melalui data terakhir yang kita peroleh membuktikan bahwa nelayan-nelayan tersebut dalam perairan Malaysia dan dikejar pihak berwenang Indonesia dan akhirnya mendakwa nelayan dari Sekinchan ini menangkap ikan di perairan mereka," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut mereka menyerahkan memorandum bantahan di KBRI Kuala Lumpur, menyusul tindakan pihak berkuasa Indonesia yang menembak dan merampas bot nelayan Sekinchan Selasa (18/7).
Anggota parlemen Sungai Besar Budiman Mohd Zohdi dan sejumlah peserta aksi kemudian diterima oleh Atase Perhubungan KBRI Kuala Lumpur Mulkan Lekat.
Sebelumnya, Wakil Dubes KBRI Kuala Lumpur Andreano Erwin mengatakan sebaiknya perlu memastikan duduk permasalahannya secara objektif.
"Masing-masing pihak pastinya memiliki pandangan sesuai dengan pemahamannya. Isu mengenai perbatasan maritim sangat kompleks dan kedua negara masih merundingkannya," katanya pula.
Berita Terkait
KBRI Kuala Lumpur belum dapat notifikasi soal penangkapan ratusan WNI di Malaysia
Senin, 19 Februari 2024 12:17 Wib
Pesawat Japan Airlines terbakar, KBRI Tokyo telusuri kemungkinan adanya penumpang WNI
Selasa, 2 Januari 2024 21:55 Wib
Kemenlu : Pemerintah mengimbau WNI di Jepang waspadai gempa susulan dan tsunami
Senin, 1 Januari 2024 20:39 Wib
KBRI Den Haag manfaatkan medsos untuk sosialisasikan Pemilu 2024
Rabu, 27 Desember 2023 11:04 Wib
Siswa Indonesia menjuarai pidato Bahasa Inggris di Jepang
Minggu, 12 November 2023 22:21 Wib
KBRI Tokyo : Prestasi Mouly Surya bukti sineas Indonesia punya kapasitas
Rabu, 1 November 2023 14:16 Wib
KBRI apresiasi brand lokal Kopiteori asal Makassar tembus Singapura
Senin, 30 Oktober 2023 18:53 Wib
Festival Indonesia-Jepang kegiatan perdana pascapandemi COVID-19 yang digelar di Tokyo
Sabtu, 14 Oktober 2023 17:29 Wib