Makassar (Antara Sulsel) - Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Syahrul Yasin Limpo mengatakan prihatin terhadap status tersangka yang disandang Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto yang telah ditetapkan KPK.
"Kita prihatin sama-sama. Saya berharap ini bagian untuk mencambuk demi kebaikan Golkar bisa lebih baik. Perlu konsolidasi lagi ke dalam," kata Syahrul usai mengikuti rapat paripurna di kantor DPRD Sulsel, Makassar, Selasa.
Menurut dia, kejadian tersebut adalah cambukan keras kepada partai, meski saat ini kasus tersebut masih dalam proses hukum.
"Kita menghormati proses hukum, tentu semua diserahkan kepada penegak hukum, " ujar Gubernur Sulawesi Selatan itu kepada awak media.
Saat ditanya wartawan jika seandainya bergulir Musyawaran Nasional Luar Biasa (Munaslub) di tubuh partai pohon beringin rindang tersebut, kata mantan calon Ketua Umum itu, siap kembali bertarung.
"Kalaupun ada Munaslub itu ada saya siap maju kembali, tapi kan itu tidak ada. Tujuan saya maju kemarin itu untuk memperbaiki partai, tidak ada ambisi apapun," ujarnya sambil berkelakar kepada wartawan.
Sebelumnya, Ketua Umum Setya Novanto ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek Elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP).
Meski ditetapkan sebagi tersangka, Sekertaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham menyatakan sesuai rapat pleno tidak akan digelar Munaslub atau sejenisnya.
"Setya Novanto masih menjadi Ketua Golkar, tidak ada wacana Musdalub atau semacamnya, kita tetap menghormati proses hukum yang berjalan," tegas Idrus saat dikonfirmasi.
Berita Terkait
Jaksa KPK membuka peluang menghadirkan Ahmad Sahroni di sidang SYL
Selasa, 7 Mei 2024 11:36 Wib
KPK menghadirkan empat saksi dari Kementan dalam sidang SYL
Senin, 6 Mei 2024 11:51 Wib
Eks pejabat Kementan mengakui serahkan uang Rp850 juta dari SYL ke Partai NasDem
Rabu, 24 April 2024 20:32 Wib
Saksi kasus SYL meminta perlindungan LPSK setelah BAP dirinya bocor
Rabu, 24 April 2024 13:18 Wib
KPK akan periksa keluarga SYL terkait penyidikan dugaan TPPU
Sabtu, 20 April 2024 7:40 Wib
Hakim tidak menerima nota keberatan Syahrul Yasin Limpo
Rabu, 27 Maret 2024 14:33 Wib
Ahmad Sahroni: KPK menyarankan NasDem kembalikan Rp40 juta dari SYL
Jumat, 22 Maret 2024 15:08 Wib
Syahrul Yasin Limpo ajukan permohonan pemindahan rutan
Rabu, 20 Maret 2024 14:44 Wib