London (Antara Sulsel) - Pesona keindahan dan kesenian Indonesia membangkitan keceriaan di festival "Kulturreichtum Indonesiens @IGA Berlin 2017" berlangsung 10-12 Mei 2017 di Berlin.
Masyarakat ibukota Jerman yang mengunjungi Taman Rekreasi Marzahn Hellersdorf, menjadi tuan rumah Internationale Garten Austellung (IGA) dipuaskan mengenai berbagai kekayaan budaya Indonesia
Festival ini diadakan atas prakarsa Kedutaan Besar RI Berlin, Pemerintah Kota Berlin, Pemprov DKI Jakarta, Kementerian Pariwisata RI, dan Nyama Braya Bali komunitas masyarakat Bali di Berlin, kata Pensosbud KBRI Berlin, Fattah Hardiwinangun kepada Antara London, Minggu.
Selain menampilkan berbagai kesenian nusantara yang oleh Sanggar Nusa Budaya dari Jakarta menghibur seluruh pengunjung taman seluas 25 ha ini, seperti Kancet Bangentawai dari Kalimantan Timur, Gumeulis Mincreung dari Jawa Barat dan Bajidor Kahot dari Betawi diiringi orkes musik fusion betawi.
Bazar kuliner dan pameran informasi pariwisata, kerajinan, dan smart city Jakarta menarik pengunjung untuk mengetahui lebih dalam mengenai Indonesia.
Balinese Garden sebagai Aset Soft Power Indonesia
Masyarakat Bali di Jerman, berkolaborasi dengan misi kesenian kementerian pariwisata menyajikan penampilan istimewa khas pulau dewata.
Dimulai dengan parade mepeed yang juga diikuti Dubes RI untuk Jerman, Dr. Ing. Fauzi Bowo. Pengunjung terhipnotis keindahan tari rejang dan tari baris, serta keramaian Joged Bumbung diiringi gamelan Bali yang dinamis secara live.
Eksotisme Bali telah lama menjadi daya tarik dari Garten der Welt (taman dunia) yang merupakan bagian Taman Marzahn Hellersdorf.
Salah satu daya tarik taman kota Berlin ini adalah Balinese Garden yang didirikan Desember 2003 dengan luas 500m2 sebagai salah satu bentuk kerja sama Sister City Pemprov DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Berlin didukung bantuan dan dukungan berbagai pihak di Indonesia.
Guna menghadirkan suasana otentik, dalam Balinese Garden terdapat Pura Tri Hita Kirana (THK) yang dibangun tahun 2005 dan sejak didirikan juga menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat Bali di Jerman dan Eropa.
Menyambut IGA Berlin 2017, Pemerintah kota Berlin melakukan renovasi antara lain memperluas Balinese Garden serta memperbesar ukuran glass house atau dikendal dengan Tropenhalle demi memberikan kesempatan tumbuh yang lebih leluasa bagi tanaman yang ada di Taman Bali tersebut.
Serta memberikan atmosfir tropis bagi para pengunjung yang lebih banyak. Pemugaran tersebut dilakukan dengan total biaya sekitar 4,5 juta yang dibiayai oleh kota Berlin.
Sebagai simbol apresiasi dan persahabatan antara Jakarta dan Berlin, Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama menyumbangkan sebuah Pelinggih Penunggun Karang yang menjadi bagian dari Pura Tri Hita Karana.
Dalam rangka pemugaran itu juga, diadakan Upacara Pemelaspasan dan dan Ngenteng Linggih Pura Tri Hita Karana dihadiri ratusan masyarakat Bali se Eropa dan menjadi daya tarik khusus dan atraksi bagi pengunjung perhelatan akbar IGA Berlin 2017. Pura Tri Hita Karana salah satu aset soft power Indonesia di Jerman.
Dalam sambutan pembukaan acara festival, Dubes Fauzi Bowo menyampaikan Pura Tri Hita Karana merupakan simbol yang kuat dari kehidupan harmonis di antara masyarakat Indonesia di Berlin.
Masyarakat Indonesia di Berlin yang merupakan penganut berbagai agama dan menjadi kontribusi masyarakat Indonesia dalam mendukung upaya kota Berlin untuk mempromosikan integrasi, toleransi, dan keterbukaan di dalam masyarakatnya.
Berita Terkait
Membangun embung demi pertanian produktif dan kesejahteraan petani
Rabu, 27 Maret 2024 20:10 Wib
Perjalanan mengantar Derfi pulang ke Desa Bakuin NTT
Rabu, 27 Maret 2024 14:35 Wib
Mencari kekhususan Jakarta dalam RUU DKJ setelah tidak jadi ibu kota negara
Senin, 25 Maret 2024 1:05 Wib
"Rematch" Presiden Joe Biden vs Donald Trump bagi dunia
Jumat, 15 Maret 2024 10:41 Wib
Sistem "interlock" mengatasi perundungan di sekolah
Kamis, 7 Maret 2024 12:43 Wib
Mencari solusi atas pembiayaan pendidikan tinggi
Kamis, 7 Maret 2024 9:04 Wib
Cara TNI menjaga kawasan laut IKN
Selasa, 5 Maret 2024 14:17 Wib
Memetik makna dari nestapa bencana di Tanah Air
Senin, 4 Maret 2024 11:16 Wib