Makassar (Antara Sulsel) - Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan mencanangkan Pekan Integritas Sekolah untuk meningkatkan kinerja dan keterpercayaan manajemen sekolah.
"Kami mengapresiasi integritas yang telah ditunjukkan oleh teman-teman guru selama pelaksanaan ujian kemarin, integritas ini yang ingin kami tingkatkan agar bisa masuk ke manajemen sekolah dengan Pekan Integritas Sekolah," kata Kepala Disdik Sulsel Irman Yasin Limpo di sela kegiatan pencanangan tersebut di Makassar, Senin.
Pekan Integritas Sekolah, kata Irman menjadi momentum memperbaiki integritas sekolah dan membangun komitmen para pemangku kepentingan di bidang pendidikan yang diantaranya terdiri atas pihak Disdik, Unit Pelaksana Teknis (UPT), Pengawas, Kepala Sekolah, Guru, dan petugas teknis.
Pada Pekan Integritas ini, menurut Irman, pihak sekolah diberi kesempatan untuk memperbaiki basis Data Pokok Pendidikan (Dapodik) agar sesuai dengan realitas di lapangan.
"Kami beri kesempatan sekolah untuk memperbaiki sesuai standar yang ada, dan akan kita lakukan pembinaan secara maksimal," ucapnya.
Data yang dimasukkan oleh pihak sekolah akan diverifikasi di lapangan oleh pihak pengawas sekolah.
"Mari kita perbaiki kesinambungan data dan fakta, dalam Pekan Integritas ini, saya minta pengawas jalankan dengan sebaik-baiknya," imbuh Irman.
Jika dalam pelaksanaannya pengawas masih menemukan sekolah yang memasukkan data yang tidak benar di dalam Dapodik, pihak Diknas telah menyiapkan sanksi yang akan diberikan.
"Sanksinya dapat berupa pemberhentian sementara dana BOS, sampai dengan penggantian pejabat, kalau tidak ada perubahan, kita akan lakukan pembekuan bahkan pencabutan izin sekolah," tutur Irman.
Pelaksanaan Pekan Integritas Sekolah pada tahap awal ini akan dilaksanakan di empat kabupaten/kota, yaitu Kota Makassar, Kabupaten Maros, Gowa, dan Bone.
Menurut Koordinator Pengawas Disdik Sulsel Nurlaely Basir, Pekan Integritas Sekolah ini hanya momentum yang menandai dimulainya upaya memperbaiki integritas manajemen sekolah.
"Pekan ini hanya menandai momentum, tapi ini akan bergulir terus sampai Desember, hasilnya akan kita tularkan ke seluruh kabupaten/kota se-Sulsel," jelasnya.
Ia juga mengakui bahwa selama ini ketidaksinkronan data sering ditemukan di sekolah-sekolah di Sulsel. Ia mencontohkan bagaimana kadang-kadang sekolah memasukkan jumlah siswa lebih banyak dari kenyataan di lapangan, agar memperoleh alokasi dana BOS yang lebih besar.
"Pengawas sering kali menemukan data jumlah siswa yang berbeda, tidak sinkron data yang diinput ke dapodik dengan realitas di lapangan, ini yang ingin kami benahi," katanya.
Pekan Integritas Sekolah ditandai secara simbolis dengan penandatanganan Pakta Integritas oleh Kepala Sekolah, Pengawas, dan Disdik. Penandatanganan dilakukan di SMA Negeri 3 Makassar.
Berita Terkait
Polisi tangkap pelaku pembakar rumah mertuanya di Bontoala Makassar
Senin, 29 April 2024 18:18 Wib
Polres Barru Sulsel ungkap penyelundupan 30 kilogram sabu
Senin, 29 April 2024 18:17 Wib
Belanja negara di Sulsel Januari-Maret 2024 mencapai Rp11,93 triliun
Senin, 29 April 2024 18:17 Wib
Pj Gubernur Sulsel menyerukan pembangunan sektor pantai timur
Senin, 29 April 2024 18:16 Wib
DJBC: Neraca perdagangan Sulsel surplus 103 juta dolar AS
Senin, 29 April 2024 18:15 Wib
Perum Bulog Cabang Bulukumba Sulsel siap menyerap 70 ton jagung petani
Minggu, 28 April 2024 22:59 Wib
PJ Gubernur Sulsel: Pisang cavendish di dua kabupaten Sulsel telah berbuah
Minggu, 28 April 2024 15:35 Wib
Warga Bulukumba Sulsel modifikasi mobil BBM ke gas elpiji
Minggu, 28 April 2024 6:10 Wib