Makassar (Antara Sulsel) - Nilai tukar petani (NTP) Provinsi Sulawesi Selatan 103,93 persen pada Desember 2016 atau mengalami kenaikan sebesar 0,02 persen bila dibandingkan dengan NTP bulan November 2016 yang hanya 103,91 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan, Nursam Salam di Makassar, Senin, menyebutkan bahwa NTP bulan Desember 2016 di Sulsel itu mengalami kenaikan tapi tidak cukup signifikan.
"Kenaikannya tidak signifikan dan NTP ini diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (lt) terhadap indeks harga yang dibayar (lb)," ujarnya.
Nursam menjelaskan, NTP di seluruh subsektor ada yang megalami kenaikan dan ada juga yang mengalami penurunan.
Pada NTP subsektor tanaman pangan (NTP-P) mengalami kenaikan sebesar 0,64 persen di mana indeks yang diterima petani (lt) naik sebesar 1,18 persen dan indeks yang dibayar petani (lb) mengalami kenaikan sebesar 0,53 persen.
Kenaikan yang terjadi pada lt karena subkelompok padi mengalami kenaikan sebesar 1,28 persen dan subkelompok palawija juga mengalami kenaikan 0,99 persen.
NTP subsektor hortikultura (NTP-H) pada Desember mengalami kenaikan 0,09 persen. Indeks yang diterima petani mengalami kenaikan 0,45 persen, sedang indeks yang dibayarkan petani mengalami kenaikan sebsar 0,36 persen.
Pada NTP subsektor perkebunan rakyat ((NTP-Pr) mengalami penurunan sebesar 0,88 persen, NTP subsektor peternakan (NTP-Pt) naik 0,07 persen dan NTP subsektor perikanan juga mengalami penurunan sebesar 0,57 persen.
Sementara itu, kata dia, indeks harga yang diterima petani (it) merupakan indikator yang menunjukan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani.
Selain itu, berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan pada Desember 2016, NTP di Sulsel secara umum mengalami kenaikan sebesar 0,02 persen dibandingkan pada November 2016 yaitu dari 103,91 menjadi 103,93.
"Hal ini disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian mengalami kenaikan yang lebih besar dibandingkan dengan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian," jelas Nursam.
Berita Terkait
Kakanwil Kemenkumham Sulsel laporkan kinerja positif ke Menkumham
Sabtu, 27 April 2024 0:27 Wib
Sejumlah Kepala Rutan di Sulsel ziarah ke makam pahlawan
Jumat, 26 April 2024 18:41 Wib
Pengusaha Malaysia akan berinvestasi Rp1 triliun di Sulsel
Jumat, 26 April 2024 17:11 Wib
Pengusaha Malaysia sepakat berinvestasi 80 juta dolar AS di Sulsel
Jumat, 26 April 2024 15:23 Wib
Bawaslu Maros mulai rekrut pengawas Pilkada 2024 dengan dua kategori
Jumat, 26 April 2024 6:46 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel menemui Kapolda tingkatkan sinergisitas
Jumat, 26 April 2024 0:17 Wib
DPRD Sulsel ungkap banyak calon titipan KPID dan KIP
Kamis, 25 April 2024 20:52 Wib
KAJ Sulsel aksi damai suarakan tolak menggugat jurnalis
Kamis, 25 April 2024 18:18 Wib