Mamuju (Antara Sulbar) - Warga Lingkungan Padang Panga, Kabupaten Mamuju ibukota Provinsi Sulawesi Barat, mengaku gelisah lantaran air kemasan/galong ditemukan ada jentik nyamuk dan berlumut yang beredar luas di masyarakat.
"Kualitas air galon yang banyak dijual di Mamuju nampaknya perlu dipertanyakan kelayakannya. Betapa tidak, beberapa warga menemukan air kemasan galon tak layak untuk dikonsumsi," kata warga lingkungan Padang Panga, Jalan Soekarno Hatta, Mamuju, Ardiansah di Mamuju, Rabu.
Menurutnya, dirinya beberapa kali mendapati jentik nyamuk di dalam air minum galon yang baru dibelinya.
"Saya juga heran, kok bisa di dalam air galon isi ulang itu ada jentik nyamuk beberapa hari lalu. Saya lihat langsung, jentik nyamuknya masih hidup di dalam galon. Bagaimana cara mereka (pedagang.red) melakukan penyaringan," sebutnya.
Hal yang sama juga dialami oleh Nanna, seorang penyiar di salah satu lembaga penyiaran Radio di Ibukota Sulbar ini. Selian jentik nyamuk, Nanna mengaku bahkan mendapati air galon yang berlumut.
"Iya, kami juga pernah mendapati jentik nyamuk, kemudian ada juga lumutnya di dalam galon yang diantar ke kantor kami. Saat itu, kami langsung membuang isi galonnya. Saya tidak tahu apa penyebabnya," katanya.
Merespon hal tersebut, pengurus DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Mamuju, Ashari Rauf, mendesak Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Mamuju bersama Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk segera melakukan pengawasan terhadap depot air galon yang ada di daerah ini.
"Kami meminta dengan segera Kepala Dinas Kesehatan Mamuju bersama BPOM melakukan pengawasan. Harus turun ke lapangan, datangi seluruh depot air minum (Galon) di Mamuju ini. Jangan sampai banyak di antara mereka yang memang tidak layak," tegas Ashari.
Ashari yang juga ketua LSM Jaringan Masyarakat Non Partisan (Jari Manis) Sulawesi Barat ini mendesak untuk segera menutup depot air minum yang dianggap tidak memenuhi standar kelayakan.
"Harusnya setiap depot air galon diuji melalui Balai Teknis Kesehatan Lingkungan. Harus ada standar kesehatan. Kalau kondisinya sudah seperti ini, yang jadi korban tentunya masyarakat sendiri," katanya.
Dalam waktu dekat, tambah Ashari, KNPI Mamuju akan menyurat kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju agar segera melakukan tindakan-tindakan ril di masyarakat.
"Tentu hal ini akan kita kawal juga. Kita akan menyurat ke Dinkes Mamuju. Sebab, air galon yang dijual di Mamuju ini memang kita yakini pasti ada yang tidak memenuhi kualifikasi dan standar kesehatan. kami juga akan merekomendasikan agar pengusaha galon yang tidak memenuhi standar, harus tutup sementara, sambil memenuhi aspek-aspek kesehatan," terangnya.
Berita Terkait
Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat di Sulbar waspada DBD
Selasa, 2 April 2024 15:08 Wib
Kemenkes mengimbau masyarakat tak perlu khawatir soal nyamuk ber-Wolbachia
Jumat, 17 November 2023 8:37 Wib
Dokter : Cuaca panas menjadi favorit nyamuk malaria berkembang biak
Kamis, 27 April 2023 11:34 Wib
Satgas TNI bagikan kelambu anti nyamuk untuk warga di perbatasan RI-PNG
Selasa, 23 November 2021 5:09 Wib
Ahli : Pencegahan DBD masa pandemi dengan turunkan vektor nyamuk
Senin, 31 Agustus 2020 17:57 Wib
Pemeriksaan di Sungai Nyamuk temukan dua warga suhu tubuh 38 derajat
Minggu, 22 Maret 2020 6:20 Wib
Dinkes Sulsel instruksikan gerakan basmi jentik antisipasi kasus DBD
Minggu, 16 Februari 2020 14:31 Wib
Penjabat Wali Kota Makassar dorong Dharma Wanita pelopori berantas nyamuk
Selasa, 4 Februari 2020 19:55 Wib