Makassar (ANTARA Sulsel) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar belum memiliki data yang valid dalam upaya menangani penataan dan relokasi pedagang kaki lima (PKL) di kota ini.
"Penataan pedagang kaki lima akan kita lakukan setelah data-data pedagang semua terkumpul. Kita butuh data yang valid sebelum bekerja," ujar Kepala Bidang Pengembangan dan Pembinaan Usaha, Disperindag Makassar Syahruddin, Kamis.
Dia mengatakan, penataan para pedagang kaki lima itu sesuai dengan arahan dan rencana Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto untuk mempercantik kota tanpa meninggalkan aspek perputaran ekonomi mikro dalam hal ini pedagang kaki lima.
Bahkan wali kota sering menyebutkan jika penataan para pedagang kaki lima adalah bentuk perhatian dari pemerintah terhadap warganya, khususnya para pedagang.
"Ini adalah bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah terhadap warganya para pedagang kaki lima. Kita ingin semuanya baik dan rapih," katanya.
Namun sebelum penataan dilakukan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan lurah dan camat untuk meminta data valid mengenai jumlah pedagang kaki lima di kota ini.
Syahruddin mengaku, lambatnya dan tidak validnya data PKL itu tidak terlepas dari seringnya pedagang berpindah-pindah dan jarang menetap pada satu tempat untuk berjualan.
"Salah satu kendala kita karena mereka (PKL) itu tidak pernah menetap kalau berjualan selalu berpindah-pindah. Itulah kenapa datanya selalu tidak valid," sebutnya.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menjelaskan jika pemerintah kota telah memiliki prototipe tempat berjualan kaki lima yang dinamai "Kaki Limata". Kaki limata ini akan ditempatkan di titik tertentu dan resmi terdaftar di pemerintah Kota Makassar.
Selain itu, kata Danny, pemerintah akan menjamin agar lokasi tempat jualan kaki limata ini ramai pengunjung karena sudah ditentukan lokasinya dengan menyiapkan areal khusus jajanan.
Dengan demikian, tidak ada lagi PKL yang mengganggu ketertiban umum namun mereka bisa memperoleh kehidupan yang lebih layak karena akan ramai pembeli setelah mereka menempati tempat yang baru.
"Saya juga tegaskan kalau ada oknum uang memperjual belikan kaki limata maka laporkan ke saya. Tidak ada pungutan apa pun dan dimiliki seumur hidup," ujarnya.
Berita Terkait
Erupsi Gunung Ruang, 14 penerbangan di Bandara Hasanuddin Makassar dibatalkan
Sabtu, 20 April 2024 7:06 Wib
Gerindra dan Nasdem bahas koalisi Pilkada 2024 di Sulsel
Kamis, 18 April 2024 23:37 Wib
Pergerakan pesawat di Bandara Hasanuddin Makassar capai 3.195 pesawat
Kamis, 18 April 2024 21:10 Wib
Kemenkumham Sulsel gelar donor darah pada peringatan HBP ke-60
Kamis, 18 April 2024 20:29 Wib
Pj Gubernur Sulsel motivasi mahasiswa berwirausaha ciptakan pekerjaan
Kamis, 18 April 2024 15:24 Wib
Polisi menggelar rekonstruksi pembunuhan jasad ditimbun di Makassar
Kamis, 18 April 2024 14:41 Wib
Pj Sekda Sulsel harap PSBM beri manfaat bagi masyarakat
Kamis, 18 April 2024 14:01 Wib
KPU Makassar melansir syarat Pilkada calon perseorangan 67.402 e-KTP
Kamis, 18 April 2024 13:36 Wib