Makassar (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kota Makassar memastikan akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan memanfaatkan limbah masyarakat untuk menjadi sumber energi.
"Sampah selalu menjadi musuh bagi sebagian orang, tetapi sampah ini bisa kita manfaatkan dengan baik, dan bahkan menjadi sumber energi," ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, Kota Makassar dengan penduduknya sekitar 1,8 juta jiwa serta banyaknya gedung-gedung baru yang membutuhkan sumber energi listrik menjadi tantangan untuk dikembangkannya sumber energi baru.
Karenanya, wali kota langsung mencari investor dan mengajaknya kerja sama untuk membangun PLTSa itu dan bahkan rapat kordinasi percepatan pembangunan PLTSa sudah beberapa kali digelar.
"Makassar bersama Tangerang menjadi dua kota prioritas pembangunan PLTSa dari tujuh kota yang masuk dalam skema nasional. Makassar sendiri menjadi kota pertama pembangunan PLTSa itu," katanya.
Danny Pomanto (sapan akrab wali kota) menyebutkan jika saat ini pihaknya sudah membebaskan 2,5 hektare lahan dari 10 hektare kebutuhan lahan untuk pembangunan PLTSa itu.
"TPA Antang itu luasnya 16 hektare, sedangkan kebutuhan lahan untuk membangun PLTSa ini sekitar 10 hektare. 2,5 hektare itu sudah kita bebaskan," sebutnya.
Sejak menggulirkan wacana pembangunan PLTSa pada akhir tahun lalu, hingga kini 58 investor dari berbagai negara semisal Amerika Serikat, Jerman, Korea, Polandia, dan Cina telah mempresentasikan proposalnya.
Oktober tahun ini, pemerintah kota Makassar akan menggelar tender investasi bagi pembangunan PLTSa, dan di bulan Desember telah ada pemenang tender yang dapat segera melakukan survei lokasi,
"Teknologi yang ditawarkan tiap investor berbeda. Jadinya kita membuka tender investasi dan pastinya kita akan mengambil yang tepat guna dengan teknologi termutakhirkan serta ramah lingkungan," jelasnya.
Bagi investor yang telah mempresentasikan proposalnya diminta untuk membuat "Feasibility Study" yang memuat informasi diantaranya volume sampah ril yang dibutuhkan serta out put total listrik yang dihasilkan, spesifikasi teknologi, dan luas lahan yang dibutuhkan.
Untuk memudahkan penyusunan FS, sebuah studi yang bertujuan untuk menilai kelayakan implementasi sebuah bisnis, pemerintah kota memberikan kemudahan akses dan data bagi investor.
Langkah Wali Kota Danny mendahulukan pembebasan lahan, dan FS dikarenakan data primer dari FS dapat dijadikan dasar bagi penyusunan izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan pembangunan fisik bisa memakan waktu satu hingga dua tahun.
Berita Terkait
Prof Zudan awali tugas Pj Gubernur Sulsel dengan memimpin upacara HKN
Senin, 20 Mei 2024 0:46 Wib
Wali Kota Makassar diundang hadiri World Water Forum ke-10 di Bali
Minggu, 19 Mei 2024 18:42 Wib
Asita Sulsel menawarkan paket snorkling Pulau Makassar di MTF 2024
Minggu, 19 Mei 2024 17:44 Wib
Disbudpar gelar pentas "Sulsel Menari" sebulan penuh tarik wisatawan
Minggu, 19 Mei 2024 16:48 Wib
Dispar kenalkan 'Makassar Kota Makan Enak' pada MTF 2024 di Surabaya
Minggu, 19 Mei 2024 6:44 Wib
Pj Bupati Luwu mengajak seluruh pihak sukseskan Pilkada Serentak 2024
Sabtu, 18 Mei 2024 20:42 Wib
Kemendagri sosialisasi sukseskan Pilkada Serentak 2024
Sabtu, 18 Mei 2024 20:41 Wib
Sulsel siap melaksanakan Pilkada Serentak 27 November 2024
Sabtu, 18 Mei 2024 18:34 Wib