Mamuju (ANTARA Sulbar) - Harga cabai yang dijual pedagang di pasar Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat mengalami kenaikan menjadi Rp70 ribu per kilogram sejak sepekan terakhir
Hasil monitoring Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Pedagangan (Koperindag) Kabupaten Mamuju, di Mamuju, Selasa, menunjukkan harga cabai naik dari Rp50 ribu menjadi Rp70 ribu per kg, atau mengalami kenaikan sebesar Rp20 ribu per kg.
Kenaikan harga cabai terjadi di sejumlah pasar di Kota Mamuju, seperti Pasar Sentral dan Pasar Regional Mamuju.
Menurut Rasman, pedagang cabai setempat mengatakan, kekurangan pasokan akibat cuaca yang kurang baik mengakibatkan produksi petani berkurang sehingga harga di pasaran naik.
"Produksi cabai selama 10 tahun terakhir di Mamuju tidak cukup baik, sehingga harga melonjak terus menerus," katanya.
Ia mengatakan, dengan produksi rendah membuat harga cabai mahal di pasaran karena sulit didapatkan dari petani yang membudidayakannya.
"Permintaan cabai di pasaran relatif tinggi, sehingga harganya terus naik, apalagi produksi memang sedikit," katanya lagi.
Kenaikan harga cabai di Mamuju dikeluhkan masyarakat, sehingga mengharapkan pemerintah memberikan solusi agar harganya turun.
"Produksi cabai yang rendah harus dipikirkan pemerintah agar dapat meningkat, sehingga harga cabai dapat turun dan tidak membebani ekonomi masyarakat," kata Ratna, salah satu ibu rumah tangga di daerah ini.
Budisantoso Budiman
Berita Terkait
Dinas Koperindag Mamuju siapkan 18 ton minyak goreng murah
Minggu, 24 April 2022 6:08 Wib
Koperindag Sulbar Pantau Pembangunan Pasar Pambusuang
Sabtu, 16 November 2013 11:24 Wib
Kadis Koperindag Bersaksi di Pengadilan Terdakwa Korupsi
Kamis, 27 Januari 2011 4:05 Wib
Koperindag Sulbar Habiskan Anggaran Rp5,5 Miliar
Sabtu, 30 Oktober 2010 5:38 Wib
Koperindag Mamuju Usulkan Usaha Industri Eboni
Rabu, 28 April 2010 12:03 Wib
UKM Mamuju Butuh Bantuan Modal dari Pusat
Selasa, 13 April 2010 5:25 Wib
Mamuju Perlu Rp30 Miliar untuk Benahi Pasar
Jumat, 9 April 2010 19:45 Wib
Koperindag Sulbar Pantau Persediaan Sembako
Rabu, 18 November 2009 21:51 Wib