TNI Serahkan Kasus Kapten Tasman ke Kepolisian
Makassar (ANTARA News) - Pihak TNI menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus penikaman Anggota Pambintal Kodam XVII/Cendrawasih Kapten Inf Tasman kepada pihak kepolisian.
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan hal tersebut saat silaturahmi bersama Kapolri Jenderal Pol. Timur Pradopo dengan jajaran perwira Kodam VII/ Wirabuana dan perwira Polda Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) di Makassar, Rabu.
Menurutnya, dalam proses penyelidikan itu, anggota TNI yang diturunkan membantu kepolisian hanya aparat setempat.
"TNI akan membantu dengan pengerahan aparat kewilayahan di Papua. Kecuali jika kasus yang terjadi di perbatasan negara, baru kami turunkan anggota dari pusat (Mabes)," ujarnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol. Timur Pradopo mengatakan, penyelidikan masih masih berjalan. Sehingga motif pelaku apakah kriminal murni atau bagian dari gerakan Organisasi Papua Merdeka OPM) juga belum bisa disimpulkan.
Ia memastikan penyelidikan akan optimal sehingga bisa segera mengarah ke penangkapan pihak-pihak yang diduga kuat sebagai pelaku.
"Tentunya kami akan mempedomani penegakan hukum. Nanti kami umumkan jika hasil penyelidikan sudah utuh.
Sebelumnya, Kapten Inf Tasman ditemukan meninggal akibat dianiaya oleh kelompok orang tidak dikenal (OTK) di Jalan Baru, Campwolker, Perumnas III, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, Selasa (23/8).
Menurut Informasi yang diterima, ia dihadang dua orang tak dikenal saat akan menuju kantor, sekitar pukul 7 pagi waktu setempat.
Dua orang tidak dikenal itu langsung menikam anggota TNI itu dengan menggunakan pisau di bagian perut dan satu orang lainnya langsung membacok dengan menggunakan parang.
Setelah melihat anggota TNI itu jatuh, kedua orang tidak dikenal itu langsung melarikan diri.(T.KR-AAT/K005)
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan hal tersebut saat silaturahmi bersama Kapolri Jenderal Pol. Timur Pradopo dengan jajaran perwira Kodam VII/ Wirabuana dan perwira Polda Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) di Makassar, Rabu.
Menurutnya, dalam proses penyelidikan itu, anggota TNI yang diturunkan membantu kepolisian hanya aparat setempat.
"TNI akan membantu dengan pengerahan aparat kewilayahan di Papua. Kecuali jika kasus yang terjadi di perbatasan negara, baru kami turunkan anggota dari pusat (Mabes)," ujarnya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol. Timur Pradopo mengatakan, penyelidikan masih masih berjalan. Sehingga motif pelaku apakah kriminal murni atau bagian dari gerakan Organisasi Papua Merdeka OPM) juga belum bisa disimpulkan.
Ia memastikan penyelidikan akan optimal sehingga bisa segera mengarah ke penangkapan pihak-pihak yang diduga kuat sebagai pelaku.
"Tentunya kami akan mempedomani penegakan hukum. Nanti kami umumkan jika hasil penyelidikan sudah utuh.
Sebelumnya, Kapten Inf Tasman ditemukan meninggal akibat dianiaya oleh kelompok orang tidak dikenal (OTK) di Jalan Baru, Campwolker, Perumnas III, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, Selasa (23/8).
Menurut Informasi yang diterima, ia dihadang dua orang tak dikenal saat akan menuju kantor, sekitar pukul 7 pagi waktu setempat.
Dua orang tidak dikenal itu langsung menikam anggota TNI itu dengan menggunakan pisau di bagian perut dan satu orang lainnya langsung membacok dengan menggunakan parang.
Setelah melihat anggota TNI itu jatuh, kedua orang tidak dikenal itu langsung melarikan diri.(T.KR-AAT/K005)